02 September 2015

Sekilas Theodora Paulina Walukow Juara Dunia Catur Pelajar Putri U11

Dengan prestasinya sebagai Juara Dunia Catur Pelajar Putri U11, Theodora Paulina Walukow merupakan salah satu atlet berprestasi yang mendapat undangan dari Presiden Joko Widodo pada perayaan HUT RI ke-70 yang dilangsungkan di Istana Bogor tanggal 18 Agustus 2015.


Theodora Paulina Walukow lahir pada tanggal 1 Agustus 2004 di Jakarta. Prestasinya di cabang olahraga Catur mulai tertoreh ketika siswi kelas 5 SD St. Fransiskus 3 Jakarta Timur ini berhasil menjuarai O2SN Tingkat SD Tahun 2014 di nomor catur standar perorangan putri. 

Karena prestasinya itu, Dirjen Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB PERCASI) mengikutsertakan Theodora dan 8 pecatur pelajar lainnya pada Kejuaraan Dunia Catur Pelajar (World Schools Chess Championships) di Juiz de Fora, Brasil pada tanggal 26 November s/d 4 Desember 2014. Hasilnya cukup mengejutkan, para pelajar Indonesia berhasil membawa pulang 4 medali emas, 3 medali perak dan 1 medali perunggu.



Para peraih medali emas adalah Novendra Priasmoro di kelompok putra/open U-15, Medina Warda Aulia kelompok putri U-17, Afifa Ayyun Faruq di kelompok putri U-15 dan Theodora di kelompok putri U-11.


Karena keberhasilannya itu, Theodora terpilih sebagai salah satu pelajar Indonesia berprestasi tahun 2015 dan diundang ke perayaan HUT RI Ke-70 bahkan sempat berdiskusi langsung dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, hari Selasa 18 Agustus 2015.

"Coba ceritain kenapa kamu bisa jadi juara. Karena negara lain bodoh atau apa?" kata Jokowi yang disambut tawa para tamu undangan.

Karena gugup, Theodora tidak bisa langsung menjawab. Setelah ditanya beberapa kali, dengan polos Theodora menjawab: "Saya menjadi juara karena menang melawan negara lain. Beberapa kali saya tanding, saya menang, itu yang dinilai yang paling banyak menangnya," jelas Theodora. 

"Berarti karena kamu memang pinter," imbuh Jokowi.

Ditemui usai acara, Theodora mengaku pesaingnya datang dari banyak negara, khususnya peserta dari negara-negara Amerika Latin mulai dari tuan rumah Brasil, Peru hingga Meksiko, dan juga ada peserta dari Inggris dan India. "Yang paling susah lawan India, paling gampang lawan yang dari Inggris," katanya.

Kecintaan Theodora terhadap catur muncul sejak kelas 2 SD. Untuk menghadapi kompetisi atau turnamen-turnamen catur, dia tekun berlatih dua hingga tiga jam se hari. Meski begitu dia tak sampai mengorbankan mata pelajaran di sekolah. Persiapannya juga dibantu pelatih dan beberapa kali melakukan latihan tanding dengan sejumlah master nasional. Kini di tahun 2015 ini Theodora naik ke kelas 6 SD St. Fransiskus 3 Jakarta Timur.

Fokus berita Catur Indonesia lainnya klik disini: Update jadwal pelaksanaan Pra PON Catur Putra 2015 

Facebook
0 Blogger