18 April 2015

INSERTS NEWS: MENPORA BEKUKAN PSSI

KEMENTERIAN Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI telah resmi membekukan Asosiasi Sepak Bola Indonesia (PSSI). Salinan surat yang ditandangani Menpora Imam Nahrawi pada Jumat, 17 April 2015 itu dipublikasi lewat situs resmi Kemenpora pada hari ini, Sabtu 18 April 2015. Tentu saja keputusan ini bagai petir menyambar PSSI yang tengah melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) untuk memilih kepemimpinan baru di Hotel JW Marriot Surabaya pada hari yang sama. KLB itu sendiri mendapatkan penolakan dari para pendukung Persebaya 1927 alias Bonek.

Berikut adalah kronologi polemik sepak bola Indonesia sejak Komite Eksekutif PSSI menyetujui penghentian sementara kompetisi Liga Super Indonesia atau QNB League 2015.
9 April 2015: Komite Eksekutif (Exco) PSSI telah menyutujui usulan tentang penghentian sementara kompetisi QNB League akibat polemik dengan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) atau Kemenpora tentang keikutsertaan Persebaya Surabaya dan Arema Cronus yang tak lolos syarat verifikasi yaitu asas legalitas. Kepada perwakilan 18 klub telah disampaikan opsi-opsi yang akan diambil dalam rapat Exco ketika dipanggil untuk berkumpul bersama PSSI dan PT Liga Indonesia di Jakarta pada sehari sebelumnya.

11 April 2015: Beredar surat ancaman sanksi dari FIFA yang ditandatangani Sekretaris Jenderal Jerome Valcke tanggal 10 April 2015. Dalam surat itu FIFA menilai BOPI telah menambah kriteria tentang keikutsertaan klub. FIFA meminta pemerintah membatasi urusan rumah tangga PSSI.

12 April 2015: Seluruh pertandingan QNB League resmi dihentikan sementara oleh PT Liga Indonesia berdasarkan keputusan Exco. Pada saat yang sama Kemenpora merespon surat FIFA dan menyatakan tak ada penambahan kriteria yang dilakukan BOPI. Semua kriteria itu tertera dalam PSSI Club Licensing Regulation yang disetujui Exco PSSI pada rapat 28 September 2013.

13 April 2015: Penghentian sementara Liga Indonesia mulai menelan korban. Persija Jakarta menunggak gaji pemain selama tiga bulan terakhir. Alasan yang dilontarkan manajemen Persija adalah dana sponsor yang tidak turun akibat kompetisi berhenti.

15 April 2015: Usai pembukaan turnamen catur internasional JAPFA Grandmaster Tournament 2015 di Hotel Kartika Chandra Jakarta, Menpora menanggapi agak geram surat ancaman FIFA dengan menyatakan, "Sarana, prasarana, fasilitas bahkan sebagian anggaran dana yang digunakan PSSI selama ini adalah berasal dari Pemerintah, masa Pemerintah dinilai oleh FIFA terlalu mencampuri urusan rumah tangga PSSI? Kecuali kalau PSSI itu murni swasta, swadaya dan 100% dibiayai FIFA, silakan semaunya sendiri."  

16 April 2015: Kemenpora mengirimkan surat peringatan ketiga (SP3) terhadap PSSI tentang pengabaian teguran dalam dua surat peringatan sebelumnya. Dalam surat peringatan ketiga tersebut Kemenpora memberi tenggat waktu 1 X 24 Jam terhadap PSSI sejak surat itu diterima pada pukul 18.40 WIB. Pada malam harinya terjadi penyerbuan dengan kekerasan oleh sekelompok orang ke diskusi tentang Persebaya Surabaya yang disiarkan langsung pada malam hari di stasiun televisi lokal di Gedung Graha Pena Surabaya.

17 April 2015: Bonek alias suporter sepak bola Persebaya 1927 menolak rencana KLB PSSI diselenggarakan di Surabaya. Mereka menuntut Persebaya dikembalikan seperti semula. Ribuan bonek pun menyatakan akan melakukan long march untuk menunjukkan tuntutan mereka. 

18 April 2015: Sebanyak 1450 personel aparat keamanan gabungan mengamankan KLB PSSI yang berlangsung di Hotel JW Marriott, Surabaya. Di jalan Embong Malang sekitar 300 meter dari lokasi JW Marriott disterilkan polisi dengan barikade empat lapis hingga lokasi hotel. Ribuan bonek telah memadati area sekitar jalan Embong Malang sejak pagi hari (foto cover di atas: Bonek memasuki Jalan Embong Malang untuk melakukan aksi protes kepada PSSI, Sabtu 18 April 2015).

Pada siang harinya Kemenpora memublikasikan surat pembekuan PSSI yang ditandatangani Menpora Imam Nahrawi. Dalam surat tersebut dinyatakan persiapan timnas untuk ikut Sea Games 2015 akan diambil alih oleh KONI dan KOI.

Beberapa saat kemudian, KLB PSSI yang tengah berlangsung telah menelurkan hasil La Nyalla Mahmud Mattalitti terpilih menjadi Ketua Umum PSSI menggantikan Djohar Arifin. Djohar dan Sekjen PSSI Joko Driyono mundur dari pencalonan mereka menjadi Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal PSSI. La Nyalla terpilih dengan perolehan 92 suara dari total 106 pemilik hak suara.

Berita terkait:
- Menpora Bekukan PSSI, La Nyalla: Saya Tidak Peduli!
- La Nyalla: Yang Bisa Bekukan PSSI Itu FIFA

Facebook
0 Blogger