03 April 2015

WOMEN'S WORLD CHESS CHAMPIONSHIP 2015 – FINAL (1)

WOMEN’S World Chess Championship (WWCC) 2015 telah memasuki babak final, yang dipertandingkan mulai tanggal 02 s/d 06 April 2015. Dari 64 pecatur wanita terbaik di dunia pada awal WWCC 2015, kini tersisa dua finalis pecatur wanita “best of the best”.

Finalis pertama adalah Woman Grandmaster (WGM) Natalija Pogonina (ELO 2456), 30 tahun, yang berasal dari Rusia. Di semi final dia menaklukkan pecatur wanita kawakan Grandmaster (GM) Pia Cramling (ELO 2492), 52 tahun, yang berasal dari Swedia pada game tie-break ke-2 catur cepat di langkah ke-116 Pertahanan Sisilia. Sejak langkah ke-70 sebenarnya Natalija Pogonina sudah unggul mutlak 2 bidak, sehingga kemenangan hanya tinggal menunggu waktu. Namun pada level pertandingan tingkat dunia semacam ini, pemain yang kalah unggul tentunya masih berharap datangnya mujizat dan berharap lawannya melakukan blunder. Sampai di satu langkah penentuan - langkah ke-116 Natalija Pogonina - yang sudah tidak ada lagi peluang atau harapan untuk remis/draw bagi Pia Cramling dan dia terpaksa menyerah. 


Finalis kedua adalah Internasional Master (IM) Mariya Muzychuk (ELO 2526), 23 tahun, yang berasal dari Ukraina. Di semi final dia menundukkan lawannya yang bergelar setingkat lebih tinggi yaitu Grandmaster (GM) Dronavalli Harika (ELO 2492), 24 tahun, yang berasal dari India pada game tie-break ke-4 catur cepat. 
Pertandingan kedua pecatur wanita muda ini berlangsung seru, sampai game tie-break ke-3 catur cepat skor masih sama 1½ - 1½. Di game ke-4 catur cepat Mariya Muzychuk yang mengendalikan buah putih mengajak konfrontasi di dua sayap yang berlawanan dengan menjalankan “rokade panjang” pada pembukaan Philidor, yang tampaknya telah disiapkannya. Semula Dronavalli Harika masih mampu mengimbanginya dengan melancarkan serangan tusukan bidak di sayap menteri dimana raja Mariya berlindung, tapi ternyata tusukan bidak yang terburu-buru itu berakibat fatal, di langkah ke-26 bidaknya yang telah mencapai petak c3 itu dipukul “gratis” oleh Mariya. Memasuki permainan tahap akhir benteng-gajah Mariya melawan benteng-kuda Dronavalli akhirnya dimenangkan oleh Mariya di langkah ke-56.

Yang menggelikan namun bisa memancing perdebatan dalam peraturan catur Internasional (FIDE) adalah posisi duduk Dronavalli Harika saat game tie-break ke-3 catur cepat (seperti tampak pada foto). Dalam peraturan catur FIDE memang tidak disebutkan secara gamblang mengenai posisi duduk seorang pemain, hanya disebutkan tata cara melangkahkan buah catur secara mendetail mulai menjalankan, cara memukul sampai mempromosikan bidak dan menekan tombol jam catur. 
Nah kali ini untuk para wasit catur, silakan membahas posisi duduk seorang pemain yang seperti itu, apakah diperbolehkan atau tidak diperbolehkan? Bila penilaiannya adalah kurang sopan posisi duduk tersebut, kenapa di level pertandingan tingkat dunia seperti WWCC 2015 ini, sang wasit tidak memberi teguran? Kemungkinannya adalah: sang wasit merasa segan terhadap pemain papan atas dunia! Tapi ibarat hukum, yang harus ditegakkan, seharusnya seorang wasit (atau seorang hakim) harus mengikis perasaan segannya agar hukum atau peraturan bisa berlangsung dengan adil tanpa pandang bulu.       
Teks foto: Grandmaster (GM) Dronavalli Harika dari India (kiri) menyalami lawannya IM Mariya Muzychuk dari Ukraina dengan "ogah-ogahan" setelah dia ditaklukkan di semi final WWCC 2015 pada game tie-break ke-4 catur cepat.
Facebook
0 Blogger