23 April 2015

JAPFA GRANDMASTER TOURNAMENT 2015 - KLASEMEN AKHIR dan CLOSING CEREMONY

ACARA penutupan JAPFA Grandmaster Tournament berlangsung tanggal 22 April 2015 mulai pukul 16.30 WIB di Ruang Dieng Hotel Kartika Chandra Jakarta. Hasil yang dicapai pecatur-pecatur Indonesia sangat menggembirakan di turnamen ini, selain tampilnya IM Sean Winshand Cuhendi sebagai Juara dan memperoleh Norma Grandmaster (GM)nya yang pertama (tentu saja selain piala, bingkisan dan uang tunai 2.000 USD atau sekitar Rp 25 juta), juga WGM Medina Warda Aulia memperoleh Norma International Master Putra (IM)nya yang ke-dua meskipun berakhir di peringkat ke-8 (selain hadiah uang Rp 5 juta), dan pecatur Indonesia lainnya memperoleh kenaikan ELO Rating kecuali IM Tirta Chandra Purnama yang malah terpotong ELO Ratingnya 21 poin karena berada di posisi juru kunci, meskipun Tirta masih mendapat hadiah uang “jajan” sekitar Rp 4, 250 juta setara dengan yang diperoleh peringkat ke-11 IM Alina L’Ami dari Rumania (baca: "kelakuan" menarik dan lucu Alina L’Ami di JAPFA GM Tournament 2015) dan IM Sophie Milliet dari Perancis (yang menurut teman-teman wartawan adalah peserta tercantik di turnamen ini – padahal cantik kan relatif) yang berada di peringkat ke-10.

Urutan pada foto di atas (dari paling kiri sang Juara Sean Winshand Cuhendi sampai paling kanan sang juru kunci Tirta Chandra Purnama) sesuai dengan urutan Klasemen Akhir berikut:


Sebagai Juara, penambahan ELO Rating yang diperoleh IM Sean Winshand Cuhendi (setelah dihitung dengan cermat oleh para wasit) adalah 23,6 poin (dibulatkan 24 poin). ELO Rating Sean Winshand setelah turnamen ini adalah 2452, masih kurang 48 poin untuk memenuhi persyaratan gelar Grandmaster, selain 2x Norma Grandmaster lagi. Ibarat langkah bidak catur, tinggal 2 petak lagi mencapai petak promosi, yang harus dijalani oleh Sean Winshand dengan hati-hati dan cermat (jangan buru-buru asal ikut turnamen kategori ELO Rating di luar negeri bila tidak benar-benar siap, karena ELO Rating yang diperoleh bisa turun lagi bila tidak mencapai poin yang dipersyaratkan di turnamen tersebut) serta harus menjadi perhatian khusus terutama dari Pengprov PERCASI DKI Jakarta dan klub catur dimana Sean Winshand bernaung saat ini. PB PERCASI pun akan memperhatikan prestasi yang telah ditorehkan oleh pecatur berusia 18 tahun ini. 

Sementara WGM Medina Warda Aulia memperoleh tambahan ELO rating sekitar 7,5 poin (pembulatan bisa 7 atau 8), kini menjadi 2411 atau 2412. Persyaratan ELO Rating untuk gelar Internasional Master Putra (IM) setingkat di atas gelar yang disandangnya saat ini Woman Grandmaster (WGM) telah dipenuhi oleh Medina, hanya saja persyaratan lainnya adalah 2x Norma IM lagi atau bertanding di turnamen kategori ELO Rating (umumnya turnamen catur standar/klasik semacam ini adanya di luar negeri)  sebanyak 16 babak lagi.

IM Irine Kharisma Sukandar yang berakhir di peringkat ke-6 memperoleh kenaikan ELO Rating sebesar 11 poin, kini menjadi 2426 (selain hadiah uang pembinaan sekitar Rp 6,5 juta).

FM Muhammad Lutfi Ali yang berakhir di peringkat ke-7 memperoleh kenaikan ELO Rating sebesar 13 poin, kini menjadi 2414 (selain hadiah uang pembinaan sama dengan yang diperoleh Irine sekitar Rp 6,5 juta). Tidak lama lagi gelar Internasional Master (IM) sudah berhak digunakan oleh Lutfi Ali (karena sepertinya dia telah memenuhi persyaratan norma IM 3x ketika diikutsertakan PB PERCASI ke turnamen luar negeri dan saat mengikuti program try-out Timnas Catur Indonesia dalam persiapan Olimpiade Catur 2014 di Tromso Norwegia)

IM Farid Firman Syah yang berakhir di peringkat ke-4 memperoleh tambahan ELO Rating 10 poin (selain mendapat uang pembinaan sekitar Rp 9,750 juta), kini ELO Rating Farid menjadi 2432. Hanya IM Tirta Chandra Purnama yang "tersunat" ELO Ratingnya 21 poin, kini menjadi 2372. Beruntung bagi Tirta Chandra, di cabang olahraga Catur tidak ada "degradasi" gelar, kalau suatu saat nanti diberlakukan degradasi gelar oleh FIDE maka gelar IM yang disandangnya harus "turun" setingkat lagi menjadi FIDE Master (FM) sesuai ELO Ratingnya. Kemungkinan besar mantan anggota dream team catur putra Indonesia ini disibukkan dengan pekerjaannya, atau kalau tidak biasanya disibukkan dengan mencari pasangan hidup (berpacaran) yang sudah terbukti sangat berpengaruh terhadap prestasi seorang pecatur remaja khususnya, dan prestasi seorang atlet remaja cabang olahraga apapun pada umumnya. 

Sampai jumpa di turnamen catur berikutnya. Gens Una Sumus. Catur Yes - Indonesia Jaya.

Facebook
0 Blogger